Rabu, 26 November 2008

Spesifikasi Wi-Fi

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.

Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).

Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.

Tingginya animo masyarakat –khususnya di kalangan komunitas Internet– menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.

Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.

Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut –yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan– dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.

Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.

Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.

Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002

Rabu, 15 Oktober 2008

Menekan Biaya Komunikasi Jarak Jauh dengan ‘IP Phone’

Berbeda dengan negara kita, biaya komunikasi di Jepang saat ini dari tahun ke tahun semakin rendah. Kalau pada era tahun 90-an, biaya telepon lokal per 3 menitnya adalah 10 yen, maka saat ini untuk biaya interlokal hanya 7.5 yen per 3 menit. Biaya telepon internasional pun demkian. Sampai tahun 2001 untuk telpon ke Indonesia dari Jepang selama kurang lebih 7 menit biayanya sekitar 1000 yen. Namun kini dengan 1000 yen kita dapat melakukan percakapan Jepang - Indonesia selama 120 menit.

Banyak faktor yang menyebabkan biaya komunikasi di Jepang kian hari kian murah. Khususnya peran pemerintah sendiri yang memerintahkan kepada perusahaan raksasa telekomunikasi yang dimilikinya NTT agar tidak memonopoli cooper line yang dimilikinya. Perintah ini dikeluarkan setelah Jepang mengalami kemacetan dalam pengembangan teknologi broadband ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) sampai tahun 2001. Teknologi broadband Jepang saat itu tertinggal jauh oleh Negara tetangganya, Korea Selatan. Pada tahun 2001 jumlah pemakai ADSL di negeri gingseng itu telah mencapai 1.5 juta user. Sementara di Jepang hanya 8000 user saja. Hal ini disebabkan karena NTT tidak memberikan kesempatan kepada provider-provider pengada ADSL untuk menggunakan cooper line-nya untuk mempertahankan bisnis sambungan internet dengan ISDN saat itu. Dengan dibukanya fasilitas cooper line NTT ini, bagaikan jamur tumbuh bermunculan ISP-ISP yang memberikan layanan sambungan internet broadband ADSL dengan harga yang sangat murah dengan kecepatan minimal 1.5Mbps (saat ini sambungan ADSL sudah mencapai kecepatan maksimal, yaitu 50Mbps).

Pesatnya perkembangan teknologi ADSL ini menjadikan efek perkembangan IT di Jepang begitu sangat cepat. Berbagai macam layanan-layanan berbasis jaringan broadband ADSL ini bermunculan. Khususnya layanan VoIP (Voice over IP) yang akhirnya melahirkan teknologi IP phone suatu layanan komunikasi berbasis internet protocol. Sama halnya dengan perkembangan ADSL sebelumnya, perkembangan IP phone ini pun tidak selancar yang diharapkan. Karena mendapat tantangan dari NTT. Jelas dengan diberlakukan layanan komunikasi berbasis IP ini akan menekan bisnis NTT selama ini. Akhirnya pada sekitar bulan Maret 2003 IP phone menjadi layanan komunikasi suara resmi di Jepang dengan memberikan nomor khusus pada nomor IP phone pelanggan dengan prefix 050. Adalah raksasa broadband Yahoo Broad Band (Yahoo BB) dan Fusion yang pertama kali menerapkan IP phone di Jepang pada tahun 2002. Dengan menggunakan layanan Yahoo BB ini, biaya komunikasi lokal maupun interlokal menjadi flate rate 7.5 yen/3 menit.

Berbeda dengan komunikasi suara selama ini yang menggunakan copper line (saluran telepon pada umumnya), IP Phone menggunakan jaringan internet sebagai media untuk komunikasi. Komunikasi suara dari satu lokasi dengan lokasi yang lainnya yang menggunakan cooper line memelukan negosiasi antar operator asal, operator penghubung dan berakhir di operator tujuan. Semakin jauh jarak komunikasi yang dilakukan, maka semakin banyak operator-operator yang berhubungan satu sama lainnya. Ini yang menyebabkan biaya komunikasi menjadi mahal. Bila operator yang digunakan sedikit (komunikasi lokal) maka biayanya murah. Sebaliknya, bila operator-operator yang digunakan banyak (komunikasi interlokal dan internasional) maka biayanya akan semakin tinggi. Di satu sisi yang lain, komunikasi suara dengan IP phone sama sekali tidak tergantung oleh operator-operator tadi. Karena media yang digunakan adalah jaringan internet. Selama kita tersambung dengan internet maka kita dapat dengan mudah berkomunikasi tanpa harus khawatir terbebani biaya komunikasi yang kita lakukan.

Dalam IP Phone terdapat dua istilah komunikasi, yaitu Internet Phone dan IP Phone itu sendiri. Bila data yang berupa suara dalam bentuk paket dikirim melalui jaringan internet umum maka disebut Internet Phone. Bila paket suara tadi dikirim melalui jaringan internet khusus milik ISP (penyedia jasa internet,red.), maka inilah yang disebut IP Phone yang sesungguhnya.

Hal yang harus diperhatikan oleh ISP-ISP pengada IP Phone adalah masalah kualitas suara. Karena baik Internet phone maupun IP Phone sama-sama menggunakan jaringan internet, maka keduanya sangat dipengaruhi oleh kondisi lalu lintas (traffic) internet saat itu. Bila traffic internet pada saat itu sedang kosong, maka suara yang kita terima akan bagus. Namun sebaliknya, kualitas suara akan terputus-putus, ada delay dan sebagainya. Kualitas suara untuk IP Phone yang dizinkan oleh ITU (International Telecommunication Union) harus memiliki nilai MOS (Mean Opinion Score) minimal 4.0 dan waktu tunda (delay time) tidak lebih dari 100 ms.

Selasa, 23 September 2008